Adat bak Poteumeureuhoem, Hukoem bak Syiah Kuala, Qanun bak Putroe Phang, Reusam bak Lakseumana”~~~~~~~ Adat ban adat, hukom ban hukom, hanjeut meuron-ron krie-krie nyang hawa, watee meupakat adat ngon hukom, nanggroe rukon, hana le goga~~~ Roek ngon bara bak ureung naggroe, pasoe bajoe bak ureung tuha, tameh teungoh bak ulee balang, peutrang puteh itam bak ulama~~~Gaseh keu aneuk beuget tapapah, gaseh keu nangbah beuget tajaga~~~Raseuki deungon tagagah ....Tuah deungon tamita.....Tuah meubagi-bagi.......Raseuki meujeumba-jeumba~~~~~Teupat ke pangkai, akay keu laba~~~ KRAB TAJAK GEUBRIE SITUEK, JAREUNG TADUEK GEUJOK TIKA~~~~~ ASAI CABOK NIBAK KUDE, ASAI PAKE NIBAK SEUNDA ~~~~~~~~ Duek, duek aree, jak, jak langay~~~~Meunyoe ate hana teupeh pade bijeh geupeutaba, tapi meunyoe ate ka teupeh bu leubeh han meuteumeung rasa~~~Jaroe bak langay, mata u pasay~~~Singet bek rhoe beuabeh~~~ Nibak puntong get geunteng, nibak buta get juleng~~~Mate aneuk meupat jeurat, mate adat pat tamita~~~Tameh surang sareng, asay puteng jilob lam bara~~~tameungeuy ban laku tuboh, tapajoh ban laku atra ~~~Uleu beumate, ranteng bek patah~~~Kameng blang pajoh jagong, kameng gampong keunong geulawa~~~lagee manok toh boh saboh, jeut lampoh soh jimeuseurapa, dipinyie jitoh siribee, hana jithee le silingka~~~ lagee bubee duwa jab, keunoe toe keudeh pih rhab~~~bak adat han jikab, bak hukom han ji talum~~~paleh sagoe meuleuhob jurong, paleh gampong tan ureung tuha~~~hak ube jiplueng, bulueng ube jiteuka~~~meunyoe na ate, pade tatob, hana bak droe talakee bak gob~~~rayek rumoh rayek keunaleung, rayek bateueng rayek sawa, rayek pageu rayek beunteueng, rayek ureung rayek keureuja~~~PUTOH NGON MUPAKAT, KUWAT NGON MEUSEURAYA~~~~~~blink>Diet Peugah Duem Peubuet Banja Beusanteut Mukim Siem Tapuga

R a n u b si G a p u e


Assalamu'alaikumwarahmatullah...
Jaroe duablah ateuh jeumala,
Saleum ulon brie keu syedara meutuwah,
Neubrie ya Allah mandum sijahtra...
Amiin Ya Rabbal A'lamiin...

Dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua Pengunjung blog baleeMUKIM. Meski dalam format dan tata saji yang amat sederhana, kami memberanikan diri untuk mendedikasikan blog ini untuk mengawal, mempertahankan dan mengembangkan keberadaan komunitas dan Lembaga Pemerintahan Mukim di Aceh pada umumnya, atau Mukim Siem - Darussalam khususnya.
Kami mengundang pengunjung sekalian agar berkenan berpartisipasi mewujudkan Visi dan Missi dari blog baleeMUKIM ini. Sumbangan pikiran, pendapat, komentar, kritik, saran, dan apapun yang sifatnya konstruktif, merupakan cemeti yang seharusnya mendorong kita untuk lebih maju.
Pengunjung sekalian...sekecil apupun keterlibatan anda dalam upaya pencapaian tujuan mengawal, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi komunitas Mukim di Aceh, menurut kami mesti diapresiasikan sebagai perjuangan menuju kehidupan lebih terhormat dan bermartabat di atas landasan budaya kita sendiri.
Ayo..., lakukan ...!!! Bersama Kita Bisa...!!!

"Rhoek ngen bara bak ureung Nanggroe, Pasoe bajoe bak ureung tuha, Tameh teungoh bak ulee balang, peutrang puteeh itam bak ulama."
Pengunjung sekalian..., mari wujudkan cita-cita besar ini, mulailah dengan sebuah langkah kecil. ingat...!!! Perjalanan ribuan kilometer selalu diawali dengan sebuah langkah kecil...lakukan sekarang...!

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
teurimong gaseh.
Imeum Mukim Siem.

Area Persawahan Gampong Lamreh Bagai Danau

Kemandirian pangan memang telah menjadi tekad bulat segenap rakyat dan pemerintah di negeri ini. Untuk mewujudkan keinginan tersebut secara umum ditempuh melalui dua cara yakni intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Guna merealisasikan kemandirian pangan, maka keberadaan suprastruktur dan infrastruktur pertanian menjadi tuntutan yang tidak dapat dielakkan, dalam hal ini misalnya keberadaan irigasi dan saluran irigasi. Dengan adanya irigasi dan saluran irigasi yang meyangkau area persawahan rakyat, maka diyakini akan mampu mendongkrak tingkat produksi pertanian masyarakat. Selanjutnya keberhasilan inin diharapkan juga akan mampu mempertinggi tingkat kesjahteraan masyarakat yang sebahagian besar justru berprofesi sebagai petani.
Adalah merupakan pemandangan yang kontradiktif dengan keinginan tersebut di atas, ketika kita melongok kesalah satu kawasan persawahan di Aceh Besar, tepatnya di gampong Lamreh Mukim Siem Kecamatan Darussalam. Buruknya infrastruktur pertanian di kawasan ini mengakibatkan masyrakat di sana tidak bisa mengolah lahan pertanian secara maksimal. Pada musim kemarau lahan persawahan ini menjadi sangat kering, sebaliknya pada musim penghujan area persawahan ini justru menjadi kawasan genangan air. Pemandangannya bagai di tepi sebuah abeuk (danau) saja. (lihat foto)

GLOBAL WARMING, Kiban ta Peugot..... ???


Fenomena global warming bukan hanya sekedar wacana. Lebih dari pada itu, fenomena global warming telah mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari. Udara yang semakin panas, daerah-daerah yang dilanda kekeringan sedangkan di daerah lainnya bencana banjir menyerang, serta makin banyaknya korban penyakit demam berdarah serta malaria. Percaya atau tidak, semua ini adalah bukti-bukti bahwa pemanasan global memang sedang terjadi.

Terhadap wacana global warming ini, banyak dari yang kita merasa tidak berdaya untuk mencegahnya. Pada akhirnya, yang kita lakukan hanyalah cuek dan hope for the best. Padahal, banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini dari bencana global warming. Jangan dulu berpikiran bahwa kita tidak mampu menyumbang perbuatan-perbuatan besar untuk mencegah global warming. Lewat hal-hal kecil, kita juga bisa membantu mencegah global warming. Ingat saja bahwa perjalanan sejauh ribuan kilometer berawal dari sebuah langkah kaki.

Jadi, sudah siap untuk berpartisipasi mencegah global warming? Berikut D~NET beberkan beberapa tips ABCDE untuk mencegah global warming.

1. Air Conditioning (AC)
Anda tahu kan bahwa AC bukanlah alat yang ramah lingkungan? Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kita tinggal di negeri yang beriklim tropis, atau dengan kata lainnya : PANAS. Nah, jika Anda masih berkeras menggunakan AC, cobalah kurangi temperaturnya. Apabila saat ini temperatur AC adalah 23, naikkan sedikit menjadi 25 atau 26 derajat Celsius. Percuma menyalakan AC jika Anda tidur memakai kaos lengan panjang, celana panjang serta menggunakan selimut?
Selain itu, jangan lupa untuk mematikan AC bila Anda tidak membutuhkannya. Misalnya, apabila hendak berangkat ke kantor, matikan dulu AC di kamar tidur Anda.

2. Blackle - Saving energy one search at a time
Jika Anda hendak mencari informasi di internet, gunakan Blackle.Com. Blackle.Com adalah situs pencari (search engine) yang mirip dengan Google, namun memiliki background berwarna hitam. Pembuat situs Blackle.Com mengatakan bahwa situs yang berlatar belakang hitam bisa menghemat 750 megawatt-jam selama satu tahun. Di halaman muka (homepage) Blacke tertera penghitung jumlah energi yang berhasil dihemat oleh semua pengguna Blackle. Untuk informasi lebih lanjut, klik http://www.blackle.com

3. Ctrl+P
Berpikirlah dua kali sebelum menekan tombol Ctrl+P pada PC Anda. Apabila kebutuhan Anda tidak terlalu mendesak, gunakan soft-copy (file computer) daripada hard copy (dokumen yang di-print). Untuk menghemat kertas gunakan Print Double Sided untuk menghemat kertas. Apabila mungkin, gunakan scarp paper, atau kertas bekas yang salah satu bagiannya masih kosong, untuk menge-print dokumen yang kita perlukan.

Tahukah Anda, setiap pegawai di sebuah kantor/perusahaan membuang sekitar 350 pound (atau sekitar 158 kilogram) kertas per tahunnya. Jika kita bisa meminimalisir jumlah ini, sama artinya kita mencegah efek global warming.

4. Dust Bin
Pisahkan sampah yang tidak bisa di daur ulang dan yang bisa didaur ulang untuk sampah rumah tangga. Jika Anda memiliki barang-barang elektronik bekas yang sudah tidak terpakai, kirimkan ke tempat penampungan barang-barang elektronik bekas.

5. Energy
Matikan lampu dan cabut alat-alat elektronik jika tidak dipakai (komputer dan peralatan elektronik lainnya menggunakan energi ketika mereka tersambung dengan sumber energi, meskipun ketika mereka tidak dalam posisi ON). Jangan biarkan komputer menyala pada saat Anda tidur malam. Set komputer anda ke mode sleep atau hibernate ketika tidak aktif, dan nonaktifkan mode screen saver. Untuk penghematan energi di komputer, coba intip fungsi ‘Power Management’ atau fitur hemat energi di ‘Control Panel’.

Jadi, bukan hanya Al Gore, politikus, artis, atau orang-orang ‘penting’ saja yang bisa melakukan perubahan di dunia ini. Anda juga bisa melakukannya. Mulailah perubahan itu dari diri Anda sendiri, dan yakinlah bahwa dunia akan mengikuti.

Sumber : berbagai sumber


JALAN BERKUBANG DI MUKIM SIEM

Keberadaan sarana jalan merupakan kebutuhan penting yang tidak dapat dielakkan di dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Baiknya sarana jalan memiliki dampak multidimensi terhadap kemajuan suatu masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan sarana jalan ikut mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat. Ringkasnya keberadaan sarana jalan yang memadai sangat mempengaruhi perkembangan, pembangunan dan pertumbuhan suatu kawasan. Berpijak pada keyakinan ini, maka Pemerintah pada semua levelnya senantiasa menjadikan pembangunan sarana jalan sebagai salah satu perioritas utamanya. Hampir saja pembangunan sarana jalan menjadi indikator kebehasilan pembangunan di suatu daerah. Pada prinsipnya keyakinan di atas juga sangat sejalan dengan aspirasi yang berkembang di level masyarakat. Masyarakat akan sangat bahagia jika di lingkungan mereka tersedia sarana jalan yang baik. Sebaliknya masyarakat akan sangat berduka, ketika keberadaan sarana jalan di lingkungan tempat mereka tinggal tidak atau kurang memadai.

Ilustrasi seperti yang terambar di atas, persis seperti yang di alami oleh masyarakat khususnya yang berdomisili di empat gampong dalam wilayah Mukim Siem Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Kondisi Jalan sepanjang 3,5 KM yang melintasi empat Gampong dalam wilayah Mukim Siem, masing-masing Gampong Lamklat, Gampong Lam Asan, Gampong Lamreh dan Gampong Siem, benar-benar sangat menggenaskan. Pemandangan ini dapat terlihat dengan kasat mata, dari banyak kubangan jalan di sepanjang jalan tersebut. Pada musim penghujan keadaan jalan di kawasan ini menjadi semakin parah dengan banyaknya genangan air di tengah jalan. Kondisi ini tentunya sangat mengganggu kenyamanan masyarakat pengguna jalan. Apalagi pengguna jalan dari kalangan anak-anak yang setiap harinya melintasi jalan ini menuju sekolah-sekolah mereka.

Perlu kami jelaskan bahwa jalan yang melintasi keempat gampong tadi, tidak pernah diperbaiki lagi sejak empatbelas tahun terakhir. Setelah dilakukan pekerjaan pemadatan dan pengaspalan (dengan menggunakan “aspal goreng” istilah Masyarakat) pada kira-kira tahun 1995, maka badan jalan ini tidak pernah mengalami perbaikan lagi. Keadaan sebahagian besar badan jalan yang melintasi gampong tersebut, tidak lagi dalam keadaan teraspal tetapi sudah berupa lapisan tanah. Hal inilah yang menyebabkan ketika musim hujan lintasan jalan tersebut menjadi berlumpur.

Pemandangan ini bagai mengabadikan sebuah potret buram buruknya atau rendahnya perhatian Pemegang Kebijakan di Aceh terhadap pembangunan fasilitas umum. Pemegang kebijakan di Aceh seakan tak peduli dengan berbagai persoalan di tengah masyarakat, mareka bagai membiarkan masyarakat hidup dalam kesusahan, ditengah-tengah melimpahnya anggaran pembangunan di Aceh. Sebaliknya mereka cendrung asik memperkaya diri sendiri atau bersenang-senang dengan uang rakyat, misalnya dengan kegiatan jalan-jalan atau shoping ke luar negeri dengan mengatas namakan program studi banding. Yaa...ini adalah realitas yang amat memilukan....

ASSOSIASI KEUCHIK DARUSSALAM TERBENTUK

Bertempat di Aula Serba Guna Kantor Camat Darussalam Aceh Besar, hari Senin tanggal 18 Mai 2009, para Keuchik se-kecamatan Darussalam telah sepakat membentuk Assosiasi Keuchik Darussalam. Musyawarah pembentukan asosiasi keuchik ini dihadiri oleh 23 orang keuchik dari 29 keuchik yang ada di kecamatan Darussalam. Disamping para keuchik, pada kegiatan pembentukan assosiasi keuchik ini dihadir juga oleh Camat Darussalam, Imeum Mukim Siem, Imeum Mukim Lambaro Angan, Sekretaris Mukim Tungkob, Ketua Assosiasi Keuchik Baitussalam dan koordinator LSM-Lugas sebagai fasilitator.
Pada kesempatan tersebut telah berhasil dipilih pengurus Assosiasi Keuchik Darussalam yang susunannya adalah sebagai berikut :

Ketua Umum : Keuchik Agus Miran (Gampong Blang)
Ketua I : Keuchik Azhar Fuad (Lamkeunueng)
Ketua II : Keuchik Abdurrahman Musa (Krueng Kalee)
Ketua III : Keuchik Abdul Wahab (Lampeudaya)

Sekretaris : Keuchik Husaini Hasyim (Lieue)
Bendahara : Keuchik H. Sanusi Ibrahim (Limpok)

Anggota : Semua Keuchik dlam wilayah Kecamatan Darussalam

Camat Darussalam dalam sambutannya mengharapkan agar Wadah Assosiasi Keuchik yang telah terbentuk dapat berperan dalam memperjuangkan aspirasi keuchik yang ada di Darussalam khususnya maupun semua keuchik yang ada di Aceh Besar. Dengan terbentuknya assosiasi keuchik ini diharapkan keuchik dapat memahami dan menyadari pentingnya otonomi gampong dalam penyelenggaraan pemerintah gampong, keuchik juga diharapkan dapat mengidentifikasi berbagi persoalan yang muncul di gampong sekaligus dapat memunculkan atau mecari alternatif pemecahan masalah, dan yang terpenting dengan terbentuknya assosiasi keuchik para keuchik dapat mengkonsolidasi diri dalam memperjuangkan berbagai kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan gampong, misalnya bagaimana mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang memiliki keberpihakan kepada Gampong.

Seorang Khatib Tetap Masjid Siem Jadi Rektor IAIN

Tulisan ini telah dimuat di website IAIN Ar-Raniry

Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA terpilih menjadi Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh mengungguli 26 suara (57,78%) dari 45 anggota senat pada pemilihan calon Rektor IAIN Ar-Raniry di Ruang Sidang II Gedung Biro Rektor (08/5). Pada pemilihan calon rektor tersebut, Farid berhasil menyisihkan lawannya Dr. Nazaruddin A. Wahid, MA dengan memperoleh 19 suara (42,22%), sedangkan dua kandidat lainnya Dr. A. Rani Usman, M.Si dan Dr. Cut Aswar, MA tidak ada suara sama sekali.

Pemilihan Rektor dilaksanakan di Ruang Sidang II Biro Rektor IAIN Ar-Raniry dengan dihadiri 45 orang anggota Senat Jami'ah. Ketika kami mengkonfirmasi tentang alasan ketidak hadiran tiga anggota senat, Ketua Panitia Pemilihan Prof. Dr. Syahrizal Abbas, M.Ag menyebutkan bahwa kealpaan tiga orang anggota senat karena mereka dalam keadaan sakit, seperti Drs. H. RA. Syauqas Rahmatillah, MA, dan Prof. Dr. H. Daniel Djuned, MA. Sedangkan satu orang lagi yakni Prof. Dr. H. Zainal Abidin Alawi, M.Ag kami tidak memperoleh informasi yang jelas, namun ketidakhadiran ini tidak mempengaruhi proses pemilihan.

Di depan dan di dalam ruang pemilihan, setelah proses penghitungan suara dan penutupan rapat senat, dipenuhi oleh tim suksesi masing-masing balon yang ingin menyaksikan secara langsung hasil akhir pemilihan rektor yang sangat mendebarkan itu.

Dari pantauan kami di lokasi pemilihan, terlihat suasana haru bercampur gembira tersirat dari wajah semua anggota senat seusai penghitungan suara. Satu persatu anggota senat dan pengunjung yang memadati ruangan menyalami Farid Wajdi Ibrahim yang meraih suara terbanyak dalam pemilihan rektor IAIN itu. Suasana keakraban juga tergambar saat Farid Wajdi dan Nazarudin berpelukan dan saling melempar senyum setelah mengetahui hasil pemilihan itu. Namun demikian, kami juga melihat ada sebagian yang tertunduk lesu kurang bergairah, dan langsung cabut (pulang) setelah proses penghitungan suara.Di sela-sela proses akhir penghitungan suara, kami berhasil mewawancarai salah seorang suporter/pendukung Farid Wajdi yang enggan disebutkan namanya. Dia menyebutkan bahwa kemenangan pak Farid hari ini (kemaren, red) merupakan hasilperjuangan panjang para pendukung beliau dan kita bersyukur kepada ALLAH, karena hasil akhir melampaui prediksi sebelumnya, di mana kami hanya memprediksikan 52% suara, sedangkan yang terjadi justru mencapai 57,78 %. Ini sebuah prestasi yang patut disyukuri oleh kita semua, tegasnya.

Mengingat besarnya tanggung jawab yang diemban dan begitu beragamnya persoalan yang dihadapi, Farid Wajdi usai pemilihan menyebutkan, ini merupakan suatu amanah yang sangat berat, namun karena rasa tanggung jawab dan beban moral ingin memperbaiki IAIN ke arah yang lebih baik dan kompetitif, maka dengan terpilihnya sebagai Rektor IAIN Ar-Raniry, ke depannya akan melakukan berbagai kebijakan yang menunjang ke arah pencapaian maksud di atas.

Lebih jauh Ia juga menyebutkan bahwa apapun program yang akan dilaksanakan akan tetap mengacu pada kebijakan-kebijakan dan program rektor Prof. Drs. H. Yusny Saby, MA., Ph.D yang dinilai relevan dengan kondisi saat ini, terutama menyangkut percepatan pembangunan kembali kampus setelah dilanda gempa dan tsunami 26 Desember 2004. Menyangkut masalah terseut, putra kelahiran Rukoh tahun 1961 ini menyatakan bahwa Rehab Rekon yang didanai dari pinjaman Islamic Development Bank (IDB) hendaknya segera dapat diwujudkan.

Menurut Farid, paling tidak ada lima hal yang akan menjadi perhatian dalam mengembangkan IAIN Ar-Raniry ke depan yakni menyangkut pendidikan yang lebih berkualitas, peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian unggulan bagi dosen dan mahasiswa, mengoptimalkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan nilai-nilai keilmuan, sosio-religi dan sosio-kultural di tengah-tengah masyarakat yang pluralis; menciptakan dan membina suasana kehidupan akademik (academic life) yang sehat, bersih, aman, nyaman, bersahabat dan islami di lingkungan kampus dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya manusia (SDM) IAIN Ar-Raniry dalam rangka percepatan pelaksanaan syari’at Islam dan peningkatan mutupendidikan di Nanggroe Aceh Darussalam; dan menciptakan dan membina fasilitas dan sistem pendukung kehidupan akademik yang efektif, efisien, akuntabel dan berbasis teknologi informasi. Selain itu, yang tak kalah pentingnya juga menjadi prioritas masalah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam hal peningkatan mutu tenaga pengajar, Farid Wajdi yang masih menjabat Dekan Fakultas Tarbiyah ini, juga mempunyai berbagai program kerja, seperti peningkatan kuantitas staf pengajar baru dalam jumlah yang memadai bagi fakultas-fakultas di lingkungan IAIN Ar-Raniry; peningkatan kualitas dosen (training, workshop, penelitian dll); pemberdayaan lembaga SPU sebagai sarana pembibitan calon dosen; berusaha memberikan beasiswa kepada alumnus berprestasi dan dipersiapkan sebagai tenaga pengajar; penguatan jaringan dengan berbagai sponsor/donor bidang pendidikan, baik dalam dan luar negeri, terutama dalam pengiriman calon dosen dan dosen muda kejenjang pendidikan yang lebih tinggi; peningkatan jumlah dosen level S3 dan guru besar; pengembangan system reward dan award untuk staf pengajar; penguatan Peer Group berdasarkan keahlian; menjajaki kemungkinan penguatan keilmuan dengan pola “sabbatical leave” di universitas-universitas dalam dan luar negeri;

Sedangkan masalah fasilitas pendidikan, ia mempunyai berbagai program antara lain percepatan realisasi bantuan dari Islamic Development Bank (IDB); segera memonitoring dan melakukan evaluasi kelayakan ruang kuliah, ruang praktikum, perkantoran dekanat dan jurusan; penguatan laboratorium bahasa, pusat komputer, Micro Teaching, laboratorium MIPA dan laboratorium lainnya dengan melengkapi fasilitas pembelajaran yang standar; penyediaan media pembelajaran sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman;

Ketika ditanya tanggapannya mengenai perobahan status IAIN menjadi UIN, secara diplomatis ia menjawab bahwa hal tersebut sangat bergantung dari bagaimana kita mempersiapkan SDM dan melakukan promosi terus menerus untuk rekruitmen calon mahasiswa. Kalau mahasiswa tidak mencukupi dan SDM nya masih begitu-begitu saja, rasanya agak sukar kita meyakinkan Departemen Agama untuk perubahan status tersebut. Oleh karenanya, saat ini yang paling mendesak harus kita lakukan adalah perbaikan kinerja, peningkatan mutu pendidikan dan mengembalikan citra IAIN di mata masyarakat.

Di samping dipercayakan sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah periode 2004-2008 dan 2008-sekarang, Farid Wajdi yang meraih gelar doktor pada University Sains Malaysia, Pulau Penang, Malaysia pada tahun 2000 itu juga masih aktif mengajar di Fakultas Tarbiyah dan Progam Pascasarjana IAIN Ar-Raniry. Suami dari Ir Adzniar Araby Ahmad itu juga dikenal aktif di berbagai organisasi berbasis Islam. Pria kelahiran Desa Rukoh tahun 1961 itu kini telah dikaruniai enam orang anak.

Panitia pelaksana pemilihan rektor akan menyelesaikan proses pemilihan ini sampai keluarnya SK Presiden. Ketua Panitia Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA menyatakan bahwa tugas terakhir panitia adalah menyiapkan pemberkasan calon untuk ditanda tangani oleh ketua senat yang saat ini dijabat oleh Rektor IAIN Ar-Raniry (Prof. Drs. H. Yusny Saby, MA., Ph.D) yang selanjutnya dikirim ke Menteri Agama RI. Menurutnya proses pemeriksaan kelengkapan berkas itu memang harus dilakukan di Departemen Agama Pusat dan jika memenuhi persyaratan yang dibutuhkan akan diteruskan ke Sekretariat Negara untuk memperoleh SK dari Presiden. Kami akan semaksimal mungkin mempersiapkan ini, agar pada saatnya nanti (Juli 2009, red), rektor terpilih dapat dilakukan pelantikan, ungkap Syahrizal yang juga Asisten Direktur I Program Pascasarjana IAIN itu.

repro : admin Website IAIN Ar-Raniry
update : 16.50 WIB (11/5)

Bentengi Diri Dari Benih Kesyirikan

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku." (QS Adz-Dzariaat: 56).
Presiden Yudhoyono diberitakan menjalani ruwatan (membuang sial) pada Jumat, 17 Juni. Ruwatan digelar, karena unsur negatif akibat bawaan sifat wuku kelahiran presiden dianggap sangat berpengaruh terhadap berbagai bencana di tanah air selama ini. Jadi tujuan ruwatan tersebut adalah usaha memohon kepada Yang Maha Kuasa agar bangsa dan negara ini bisa dijauhkan dari bermacam bencana seperti yang sudah-sudah. (BPost, 14 Juni).
Bermacam pertanyaan bergumul di benak penulis, dan mungkin juga banyak pembaca di tanah air. Mulai dari pertanyaan bernada tanda tanya dan kurang percaya, sampai perasaan skeptis dan kecewa. Bahkan yang lebih ekstrim, terbersit tanya tidakkah ritual itu bertentangan dengan syariah atau kemurnian akidah beragama sebagai muslim? Mungkin karena pengetahuan penulis yang cetek kurang memahami dan menguasai apa sesungguhnya budaya ruwatan yang konon menelan biaya puluhan juta rupiah itu? Atau penulis terlalu menggunakan cara pikir hitam-putih, mencoba mencari hubungan tradisi ruwatan dengan kemurnian akidah yang dianggap sebagai media permohonan kepada Yang Maha Kuasa, sekaligus sebagai koreksi dan sikap mawas diri dalam menghadapi kondisi yang terjadi dalam masyarakat di masa kini?
Yang jelas, kita tidak bisa menghindari munculnya sikap pro dan kontra. Meski ruwatan termasuk tradisi lokal untuk memohon perlindungan kepada Allah, namun bila ditelisik secara cermat bencana yang terjadi mulai dari tsunami, busung lapar, ancaman teror sampai kepada nilai moral yang terpinggirkan, tidak bisa dilepaskan dari perbuatan manusia itu sendiri.
Di sekitar kita, saat ini teramat banyak orang dengan hati bergeming, melakukan perbuatan maksiat yang dibenci Tuhan. Kondisi negara dengan KKN yang menggurita, moral pemimpin yang babak belur, keamanan yang terpuruk, dan keadilan yang dapat diperjualbelikan, adalah salah satu contoh dari sekian banyak dosa yang dilakukan manusia. Jadi mencoba mengaitkan keterpurukan tersebut dengan tanggal kelahiran presiden, sama halnya dengan mendahului kehendak Tuhan. Bukankah bencana itu kehendak Tuhan, buah perbuatan manusia itu sendiri? Dalam Alquran, Allah berfirman: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS Ar-Ruum: 41).
Mujahid berkata: "Jika orang zalim berkuasa lalu ia menyebarkan kezaliman dan kerusakan, maka Allah menahan setetes air hujan kemudian rusaklah tanaman dan keturunannya, dan Allah tidak menyukai kerusakan." Menurut Ikrimah, makna daratan dan lautan ialah penduduk perumahan, gedung, dan penduduk desa serta kampung. Sesungguhnya bila kita cermati, munculnya berbagai peristiwa di atas adalah dampak perbuatan maksiat kita. Bahkan takut pada imbas buruknya, Rasulullah sampai-sampai melarang kaumnya untuk melewati bekas permukiman kaum Tsamud. Kecuali dengan tangisan, melarang minum air dari sumur mereka dan mencampur makanan hewan dari air mereka.

Padahal dewasa ini, kita dijejali dengan tayangan televisi yang seronok dan penuh mengumbar aurat, pornografi dan pornoaksi, dan berbagai bentuk dekaden seperti maraknya miras dan narkoba, perjudian, prostitusi, dan kejahatan multidimensi, yang pengaruhnya jauh lebih hebat dari peristiwa sejarah yang dinukilkan Alquran. Karena itu ibadah, tawakal, tobat, takut, merasa cukup sebagai pelindung, bernazar, bersumpah, tasbih (penyucian), takbir, tahlil, tahmid, istigfar dan berbagai ritual ibadah haji, semuanya menjadi hak Allah. Tidak boleh diberikan kepada siapa pun termasuk malaikat, wali, atau kuburan yang dianggap suci. Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Ia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki Nya ...."(QS An-Nisaa: 48).

Jihad Melawan Syirik

Jikalau manusia melakukan dosa, sesungguhnya ia membantu musuh untuk menyerang manusia. Kita ketahui ketahui, Allah menguji manusia dengan musuh yang selalu menyertai kapan pun dan di mana pun. Baik dalam keadaan sadar, tidur, atau terlupa. Musuh kita, sang setan, senantiasa menyoroti kita dari segala arah yang tidak bisa dilihat. Ia selalu melancarkan permusuhan, membuat makar bersama kawan setianya, jin dan manusia yang berhasil diperbudaknya.

Namun Allah Maha Mengetahui tentang tipu daya musuh yang bahkan diberikan Nya wewenang untuk menggoda manusia. Karena itu, Allah memberikan pasukan kepada manusia, juga pasukan kepada musuh. Itulah ‘Pasar Jihad’, di mana Allah ‘membeli’ orang-orang beriman, nyawa, harta dan diri mereka dengan ganjaran surga. Tentu dengan syarat, mereka mau berjihad di jalan Allah sampai mereka membunuh atau terbunuh. Mengapa Allah memberikan kekuasaan kepada musuh untuk menyerang orang-orang mukmin, padahal ia makhluk yang paling dicintai Nya?

Intisari cerita ini adalah hati manusia. Hati merupakan sarana untuk memahami dan makrifat kepada Allah, beribadat, mencinta, ikhlas, tawakal dan tobat. Di situlah Allah memperkuat hati untuk menghadapi perang bsar melawan setan syirik dan maksiat yang selalu menunggu kelengahan manusia.

Sufi besar abad ke-9 Abu Abdullah melukiskan tentang hati. "Hati adalah raja. Anggota badan adalah abdinya. Setiap anggota badan bekerja menurut kehendak dan perintah hati. Akan tetapi kehendak hati berasal dari kehendak Tuhan. Tuhan tidak mendelegasikan otoritas hati kepada siapa pun. Tak ada yang dapat melihat dari isi hati. Hanya Tuhan yang menaruh dalam hati, dan menyingkirkan dari hati apa saja yang dikehendaki Nya ...." Jadi, hati adalah sumber dan tempat Keesaan Tuhan. Tuhan mengawasi hati, karena hati merupakan wadah permata sangat bernilai Nya, dan harta karun pengetahuan sejati tentang Nya.

Jelasnya, sepotong daging berongga ini merupakan perbendaharaan tak ternilai manusia untuk mengenal dan makrifat kepada Allah SWT, sehingga hati ‘tercerahkan’ oleh cahaya Nya. Selanjutnya manusia diberikan karunia berupa akal sekaligus pengatur, pengetahuan untuk membimbing dan menasihati, memberikan keimanan, meneguhkan dan membukakan hakikat masalah yang dihadapi. Dengan akal manusia mengatur pasukan, menyusun taktik dan strategi sesuai tingkat keimanan, kesabaran dan keyakinan untuk berjihad melawan kemaksiatan, kebatilan dan kesyirikan. Allah berfirman: "Bagi manusia selalu ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakang, menjaganya atas perintah Allah .... (QS Ar-Ra’d: 11).

Inti terpenting dari pernyataan di atas adalah ajaran tentang ketakwaan yang menjadi tonggak kesabaran (mushabarah) melawan musuh, dan menjaga pintu masuk musuh ke wilayah kekuasaan (murabathah). Ketiganya saling terkait, sedang ketakwaan itu sendiri akan tegak di atas tonggak kesabaran. Nabi bersabda: "Sabar adalah separo dari iman." Dalam Alquran terdapat lebih tujuh puluh kata sabar di berbagai tempat. Bahkan Nabi juga bersabda: "Sabar adalah salah satu khazanah surga."

Kontradiktif dengan kesabaran adalah bentuk kesyirikan yang merupakan kezaliman terhadap tauhid. Syirik, mempersekutukan Allah, selain merupakan kezaliman paling besar (Lukman: 13) juga dosa paling besar yang tiada ampunannya (An-Nissa: 48).
Terkait dengan ulasan di atas, apakah disyariatkan berdoa, memohon pertolongan, beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, dengan melalui perantara dan wasilah?

Wacana Kata

Indonesia adalah bangsa yang kaya budaya. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara implisit merupakan cerminan pengakuan atas keberagamaan tradisi, bahasa, suku bangsa dan agama di kepulauan berjuluk Jamrud Katulistiwa ini.

Kesemarakan ritual tradisi itu berlangsung setiap tahun. Sekatenan, prosesi Panjang Jimat, Mapparentasse, adalah sebagian dari perayaan yang biasa dilakukan kaum muslim dengan dalih pelestarian. Meski kadang bercampur aroma mistis yang berbau klenik, juga sangat mudah menggelincir dari syara dan akidah beragama.

Bahkan dengan alasan yang tidak jauh berbeda dengan ruwatan, di Yogya sekitar Februari lalu masyarakat melakukan acara tolak bala dengan hidangan sayur lodeh, serta menanam uang logam seratus rupiah bergambar gunungan di depan rumah. Kemudian berebut mengambil air dari tujuh sumber mata air untuk keselamatan.

Konon sayur lodeh, sayur bersantan yang terdiri atas 12 macam bahan pokok seperti waluh (labu), kacang panjang, terung, kluwih, mlinjo, jipang, ketela muda, goro, kubis, kecambah dan lainnya itu, juga dilakukan di kantor-kantor. Pasalnya, pengumuman Badan Meteorologi dan Geofisika tentang kekhawatiran munculnya badai tropis di laut selatan Jawa yang bisa menghantam Yogya, mengingatkan masyarakat pada tsunami yang meluluhlantakkan Aceh dan Sumut. Memasak sayur lodeh, menurut filosofi dan tradisi Jawa, diyakini bisa menjadi tumbal menolak bencana.

Sikap pro dan kontra sempat mewarnai, mulai dari gelombang hujatan terhadap tradisi, sampai kepada sikap membela diri (?) bahwa tradisi tersebut sebenarnya untuk menggugah kembali semangat ke-dhiri-an, menyelami hidup, mawas diri menghadapi situasi masyarakat, bangsa dan negara saat ini. Bukankah tradisi tolak bala dipahami orang Islam di Jawa sebagai adat kebiasaan yang baik, mengapa harus dihujat? Memang adat atau tradisi tidak selalu bertentangan dengan akidah. Masyarakat Minang terkenal dengan budaya ‘Adat bersendi syara’ dan ‘Syara’ bersendi Kitabullah’, secara pas menggambarkan adat tidak boleh bertentangan dengan syara’. Itulah bukti keberagaman budaya kita.

Lalu, apakah hikmah yang bisa diambil dari semua fenomena tersebut? Dalam konteks kenegaraan, peristiwa yang terjadi di tanah air kita saat ini, sebenarnya peringatan keras Allah terhadap kesombongan yang telah kita lakukan. Di satu sisi, demikian mudahnya kita mengabaikan perintah Allah dengan melakukan maksiat, menumpuk kekayaan secara tidak wajar, kemaruk terhadap kekuasaan dan penghormatan, bermain dengan kata keadilan dan sikap bangga diri. Padahal di hadapan Allah, semua itu tidak ada apa-apanya. Ketika musibah muncul, semua orang tertunduk lesu, hati menjadi luluh dan tawadhu.

Seandainya bukan karena rahmat Allah mendahului kemurkaan Nya, dan ampunan Nya mendahului siksa Nya, bumi pasti akan berguncang hebat. Seandainya bukan karena pengampunan dan kesantunan Allah, maka langit dan bumi ini akan hilang karena perbuatan maksiat hamba Nya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Ia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS Faathir: 41).

Karena itu, mengapa kita tidak berhenti dari kesombongan dengan tunduk dan patuh pada perintah Nya, lebih merendahkan diri, khusus dan tawadhu untuk memohon pengampunan NYa dan membuka pintu tobat Nya.

Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur'an

Saya mendapat kiriman kisah ini ke alamat e-mail dari seorang teman, saya muat di sini semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua...selamat membaca...!

Kategori :HikmahRabu, 07 Juni
2006 @ 22:16:26

Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah kemakam Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. Ketika saya berada di suatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaianyang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat. Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.Abdullah : "Assalamu'alaikum warahma wabarakaatuh. "Wanita tua : "Salaamun qoulan min robbi rohiim." (QS. Yaasin : 58) (artinya : "Salam sebagai ucapan dari Tuhan Maha Kasih") Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini? "Wanita tua : "Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu." (QS : Al-A'raf :186 ) ("Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya")Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.Abdullah : "Kemana anda hendak pergi?"Wanita tua : "Subhanalladzi asra bi 'abdihi lailan minal masjidilharaami ilal masjidil aqsa." (QS. Al-Isra' : 1) ("Maha suci Allah yangtelah menjalankan hambanya di waktu malam dari masjid haram ke masjidaqsa") Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa.Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini?"Wanita tua : "Tsalatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10) ("Selama tiga malam dalam keadaan sehat")Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?"Wanita tua : "Huwa yut'imuni wa yasqiin." (QS. As-syu'ara' : 79) ("Dialah pemberi aku makan dan minum")Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu?"Wanita tua : "Fa in lam tajidu maa-an fatayammamu sha'idan thoyyiban"(QS. Al-Maidah : 6) ("Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yangbersih")Abdulah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya? "Wanita tua : "Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil." (QS. Al-Baqarah : 187) ("Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam")Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?"Wanita tua : "Wa man tathawwa'a khairon fa innallaaha syaakirun'aliim." (QS. Al-Baqarah : 158) ("Barang siapa melakukan sunnah lebihbaik")Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?"Wanita tua : "Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS.Al-Baqarah : 184) ("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui")Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?"Wanita tua : "Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun 'atiid."(QS. Qaf : 18) ("Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya adaRaqib Atid")Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?"Wanita tua : "Wa la taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam'a wal bashorowal fuaada, kullu ulaaika kaana 'anhu mas'ula." (QS. Al-Isra' : 36)("Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran,penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan")Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya."Wanita tua : "Laa tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum."(QS.Yusuf : 92) ("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allahtelah mengampuni kamu")Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku iniuntuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yangdi depan."Wanita tua : "Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah. " (QS Al-Baqoroh: 197) ("Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya" )Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :Wanita tua : "Qul lil mu'miniina yaghdudhu min abshoorihim. " (QS.An-Nur : 30) ("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandanganmereka")Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan iamengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya,karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap lagi.Wanita tua : "Wa maa ashobakum min mushibatin fa bimaa kasabataidiikum." (QS. Asy-Syura' 30) ("Apa saja yang menimpa kamu disebabkanperbuatanmu sendiri")Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu."Wanita tua : "Fa fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79) ("Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman")Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan wanita tua itu naik.Abdullah : "Silahkan naik sekarang."Wanita tua : "Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahumuqriniin, wa inna ila robbinaa munqolibuun. " (QS. Az-Zukhruf : 13-14)("Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami sebelumnyatidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhankami")Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita tua itu berkata lagi.Wanita tua : "Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19) ("Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu")Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, Wanita tua itu berucap.Wanita tua : "Faqraa-u maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20) ("Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an")Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak."Wanita tua : "Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh :269) ("Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu")Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya.Abdullah : "Apakah anda mempunyai suami?"Wanita tua : "Laa tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS.Al-Maidah : 101) ("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akanmenyusahkanmu" )Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya.Abdullah : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?"Wanita tua : "Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS.Al-Kahfi : 46) ("Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup didunia")Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?"Wanita tua : "Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl :16) ("Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk")Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakanibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tuaini saya menuju perkemahan.Abdullah : "Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?" Wanita tua : "Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125)("Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi") "Wakallamahu musatakliima" (QS. An-Nisa' : 146) ("Dan Allah berkata-kata kepada Musa")"Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. Maryam : 12) ("Wahai Yahyapelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh" )Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, makakeluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan danceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang danduduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.Wanita tua : "Fab'atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinatifalyandzur ayyuha azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS.Al-Kahfi : 19) ("Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kotadengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agaria membawa makanan itu untukmu")Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalumenghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :Wanita tua : "Kuluu wasyrobuu hanii'an bima aslaftum fil ayyamilkholiyah" (QS. Al-Haqqah : 24) ("Makan dan minumlah kamu dengan sedap,sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu")Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akanmemakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan inisebenarnya."Ketiga anak muda ini secara serempak berkata :"Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanyaberbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, hanya karena khawatirsalah bicara."Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya pun berucap :"Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS.Al-Hadid : 21) ("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yangdikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar")

[Disarikan oleh: DHB Wicaksono, dari kitab Misi Suci Para Sufi,Sayyid Abubakar bin Muhammad Syatha, hal. 161-168] dari Situs Al-Muhajirhttp://www.kebunhik mah.com/article- detail.php? artid=2[Non-text portions of this message have been removed]

KISAH POHON APEL

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anakkecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maafkan aku pun tak memiliki rumah.
Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” katapohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maafkan anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohonapel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Pelajaran untuk kita:

Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketikakita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kitamemerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untukmembuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telahbertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi tanpa sadar, barangkali begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita selama ini. Shahabat merenunglah sejenak...! Sebesar apakah bakti kita selama ini kepada orang tua kita ?
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita…..!!!!!!!!!!!!!!
Sekarang, sampaikan pada orang tua kita , betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Manusia Terbaik

Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak mamfaatnya bagi manusia lain.
(Nabi Muhammad SAW)

Menurut Maslow, aktualisasi diri merupakan salah kebutuhan pokok manusia, bahkan menempati hirakhi tertinggi. Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan diakuinya eksisensi seseorang ditengah masyarakat, bahwa keberadaan dia diakui oleh orang lain. Najinietna ! bukan hanajinietna ! Bayangkan aja kalo keberadaan kita nggak dipandang sebelah mata oleh orang lain. Pasti kita kan kecewa, sakit hati, merasa minder, rendah diri....dan segudang perasaan gak enak lainnya. So, pasti kita gak mau diperlakulan seperti itu khan...

Jadi...perjuangan kita pada dasarnya adalah bagaimana menjadi diri kita berharga di mata orang lain. Emang banyak cara....? Tapi saya pikir yang esensial adalah bagaimana menjadikan diri kita ini bermamfaat bagi orang lain, bermamfaat bagi orang-orang yang ada disekitar kita. Ketika kita telah mampu menempatkan diri kita sebagai sesosok orang yang bermamfaat bagi orang lain, so pasti saya pikir orang lain akan menghargai keberadaan kita. Tentu ...! dalam mengabdi kepada orang lain kita sangat perlu ato wajib bersikap ikhlas gitulo...ikhlas itu modal dasar....pentiiing banget...

Kalo gitu ...mengabdi kepada orang lain sebenarnya memiliki dua dimensi dong. Pertama mengabdi itu adalah bentuk upaya kita untuk bermamfaat bagi orang lain. Perjuangan kita untuk menjadi manusia terbaik. Disisi lain sebenarnya kita sedang berupaya untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri, kebutuhan aktualisasi diri.......

Gimana ...? Setuju..........???

DIRGAHAYU SATU DASAWARSA DAYAH DARUL IHSAN



SEGENAP MASYARAKAT MUKIM SIEM KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

Mengucapkan
SELAMAT HARI ULANG TAHUN KE X (SATU DASAWARSA)
1 MAY 1999 - 1 MAY 2009
"Semoga semakin berkiprah dalam pengabdian dan pembinaan ummat"

an. masyarakat mukim Siem
Imeum Mukim Siem,
dto

Asnawi, SH


Peu Buet Imeum Mukim ...?

Belum jelas....!

Mungkin jawaban yang paling mudah dan paling sering kita dengar ketika orang mempertanyakan apa fungsi dan wewenang Pemerintah Mukim dalam Tata Pemerintahan Aceh dewasa ini. Apakah sudah berjalan sebagaimana diharapkan atau digembar gemborkan. Apakah ruh dan martabat Imeum Mukim telah kembali sebagaimana imeum Mukim tempoe doeloe ? Atau keberadaannya dewasa ini hanya sekadar sekedar sebagai pajangan politik saja, menjadi tukang antar surat camat, tukang sipreuk breuh padee di acara prosesi adat atau bagaimana...?

Emang sulit yaa...
Memang ada kendala...dalam implementasi fungsi dan wewenang  imeum mukim...
diantaranya adalah tidak adanya perangkat lunak yang mendukung keberadaan Imeum Mukim, dalam hal ini adalah peraturan perundangan yang sifatnya lebih operasional.
Dalam UU Nomor 11 tahun 2006 memang ada pengaturan secara umum tentang pemerintah mukim, namun UU dimaksud menghendaki adanya qanun kabupaten yang sifatnya lebih kepada penerapan fungsi dan kedudukan mukim. Nah ini yang lengah disikapi oleh pemerintah kabupaten di Aceh, khususnya Aceh Besar....!
Tapi.. kalo kita melihat sedikit ke belakang .....sebenarnya dah ada qanun Provinsi Tentang Pemerintah Mukim, yaitu Qanun Provinsi Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Mukim. Tapi Qanun Provinsi ini dibuat berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2001 tentang Pelaksanaan Keistimewaan Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dan di sana dah ada ketentuan tentang Tugas dan kewajiban Mukim.

Nih ! Coba baca ya ...! pengaturannya


TUGAS IMEUEM MUKIM


Pasal 4 Qanun Nomor 4 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 tersebut di atas, Mukim mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan pemerintahan baik berdasarkan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan urusan tugas pembantuan serta segala urusan pemerintahan lainnya;

b. pelaksanaan pembangunan baik pembangunan ekonomi, pembangunan fisik maupun pembangunan mental spritual;

c. pembinaan kemasyarakatan di bidang pelaksanaan Syari’at Islam, pendidikan, peradatan, sosial budaya, ketentraman dan ketertiban masyarakat;

d. peningkatan percepatan pelayanan kepada masyarakat;

e. penyelesaian dalam rangka memutuskan dan atau menetapkan hukum dalam hal adanya persengketaanpersengketaan atau perkara-perkara adat dan hukum adat.


Oleh karenanya, peran mukim, hendaknya bisa lebih ditingkatkan, demi terwujudnya keselarasan dalam kehidupan warga masyarakat.

PELANTIKAN IMEUM MUKIM SIEM

Jum'at, tanggal 1 Mai 2009, bertempat di Masjid Jami' Mukim Siem, Camat Darussalam atas nama Bupati Aceh Besar, melantik Asnawi, SH sebagai Imeum Mukim Siem untuk masa jabatan tahun 2009 sampai dengan 2014. Kegiatan ini dihadiri oleh Muspika Kecamatan Darussalam, perangkat gampong dalam wilayah Mukim Siem, tokoh masyarakat, dan seratusan hadirin lainnya.

Pada kesempatan tersebut Camat Darussalam menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Imeum Mukim yang lama yang telah mendarma baktikan dirinya untuk pembangunan masyarakat khususnya di Mukim Siem. Kepada Imeum Mukim yang baru Camat Darussalam mengharapkan agar menjalankan amanah dan kepercayaan masyarakat ini dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, Imeum Mukim yang baru Asnawi, SH mengatakan bahwa sebenarnya sangat berat untuk mengemban amanah mulia ini, namun karena telah menjadi keputusan masyarakat maka beliau mengikhlaskan diri untuk mengemban amanah tersebuut. Oleh sebab itu beliau memohon agar masyarakat senantiasa membantu, mendampingi, dan selalu mengingatkan beliau dalam menjalankan tugas mulia ini.

REUSAM GAMPONG

Menurut UU Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Aceh, Pemerintah Gampong adalah strata pemerintahan terendah di bawah Mukim. Secara nasional pemerintahan gampong sama dengan pemerintahan desa. Namun di Aceh terdapat sedikit perbedaan dalam strata pemerintahan di mana antara kecamatan dan desa terdapat strata pemerintahan Mukim. Hal ini barang kali menjadi sebuah kekhususan pemerintahan di Aceh.

Mukim merupakan federasi beberapa gampong dan biasanya terdiri dari 8 pemerintahan gampong. Mukim merupakan strata pemerintahan khas Aceh. Pemerintahan Mukim telah dikenal sejak masa Kerajaan Aceh Darussalam sebagai termaktup dalam UUD Kerajaan Aceh Darussalam Kanun Meukuta Alam. Kepala Pemerintahan Mukim di sebut Imeum Mukim.

Kembali ke Pemerintahan Gampong, gampong merupakan struktur pemerintahan terendah dalam tata pemerintahan di Aceh dan juga secara nasional. Untuk menata kehidupan masyrakat gampong dapat membuat aturan gampong. Menurut UU Nomor 11 tahun 2003 peraturan gampong disebut Reusam Gampong. Reusam Gampong dibuat atas inisiatif Pemerintah Gampong, dalam hal ini keuchik dan imeum meunasah atau atas inisiatif Tuha Peut Gampong. Reusam gampong dibahas bersama antara pemerintah gampong dan tuha Peut Gampong. Untuk dapat berlaku reusam gampong memerlukan persetujuan oleh bupati, namun bila setelah 45 hari setelah diajukan tidak mendapat tanggapan dari bupati, maka reusam tersebut dapat langsung berlaku.

Berikut kami sajikan satu contoh Reusam Gampong hasil inisiatif Tuha Peut Gampong Lamreh Mukim Siem Kecamatan Darussalam Aceh Besar yang telah dibahas bersama Pemerintaha Gampong Lamreh.


RANCANGAN REUSAM GAMPONG LAMREH KECAMATAN DARUSSALAM ACEH BESAR
NOMOR : 1 TAHUN 2009

TENTANG

LARANGAN MELEPASKAN BINATANG TERNAK


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

KEUCHIK GAMPONG LAMREH KECAMATAN DARUSSALAM
KABUPATEN ACEH BESAR,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin terciptanya ketertiban dan keteraturan gampong diperlukan adanya pengaturan tentang larangan melepaskan binatang ternak di wilayah Gampong.

b. bahwa untuk menjamin terlaksananya ketentuan tersebut dipandang perlu untuk menetapkan suatu reusam gampong


Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pemerintah Aceh
3. Qanun Provinsi NAD Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong dalam Provinsi Naggroe Aceh Darussalam

Dengan persetujuan

TUHA PEUT GAMPONG

MEMUTUSKAN

Menetapkan : REUSAM GAMPONG LAMREH TENTANG LARANGAN MELEPASKAN BINATANG TERNAK


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Reusam ini yang dimaksud dengan :

a. Gampong adalah Gampong Lamreh
b. Pemerintah Gampong adalah Pemerintah gampong Lamreh
c. Keuchik adalah Keuchik Gampong Lamreh
d. Tuha Peut adalah Tuha Peuet Gampong Lamreh
e. Ketua Pemuda adalah Ketua Pemuda Gampong Lamreh
f. Binatang ternak adalah semua jenis hewan peliharaan masyarakat dalam hal ini adalah kambing, biri-biri, lembu, kerbau.


BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 2

(1) Setiap anggota masyarakat Gampong wajib ikut serta dalam menjaga ketertiban dan ketentraman hidup bermasyrakat.
(2) Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka setiap warga gampong dan atau bukan warga gampong yang memiliki binatang ternak, dilarang melepaskan binatang ternak dalam wilayah gampong.
(3) Ketentuan larangan melepaskan binatang ternak ini berlaku tanpa memandang musim luah blang atau bukan musim luah blang;

Pasal 3

Tujuan Pelarangan melepaskan binatang adalah untuk :
Menjaga Ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat gampong;
Menjaga dan melindungi berbagai tanaman yang ditanami masyarakat gampong;
menjaga dan melindungi kebersihan serta kelestarian lingkungan gampong;


BAB III
MEKANISME PENANGKAPAN
Pasal 4

(1) Setiap warga masyarakat gampong dapat melakukan penagkapan terhadap binatang ternak yang lepas dalam lingkungan rumah atau kebun milik pribadi;
(2) Setelah melakukan penangkapan terhadap binatang ternak tersebut, selambat-lambatnya selama 12 jam harus melaporkan dan menyerahkan pengelolaannya kepada aparat pemerintah gampong;
(3) Binatang ternak yang dilepaskan dilingkungan umum atau diareal persawahan gampong, penangkapannya dilakukan setelah lebih dahulu melaporkan kepada aparat pemerintah gampong;
(4) Dalam keadaan terdesak warga gampong yang mendapatkan binatang ternak sebagaimana tersebut dalam ayat (3) dapat segera melakukan penangkapan dengan ketentuan setelah itu wajib langsung melaporkannya kepada aparat pemerintah gampong;

BAB IV
PENGELOLAAN BINATANG TERNAK TANGKAPAN
Pasal 5

(1) Binatang ternak yang telah ditangkap oleh warga gampong dan atau aparat pemerintah Gampong diserahkan kepada pemerintah gampong, dan pemerintah gampong akan menyerahkan pengelolaaannya kepada pemuda gampong di bawah koordinasi ketua pemuda gampong;
(2) Pihak pengelola akan mendapatkan bagian dari hasil denda sebesar 50 %, untuk menjadi kas pemuda gampong;

BAB V
RESIKO DALAM PENGELOLAAN
Pasal 6

(1) Selama dalam masa penangkapan dan masa pengelolaan semua resiko yang berhubungan dengan binatang ternak yakni berupa sakit, mati atau hilang menjadi tanggung jawab pemilik ternak;
(2) Bila terjadi hal-hal sebagaimana tersebut dalam ayat (1) di atas, maka pihak pengelola wajib segera melaporkannya kepada aparat pemerintah gampong dan pemilik ternak;


BAB VI
BIAYA PAKAN TERNAK
Pasal 7

(1) Pemilik ternak diwajibkan untuk menaggung biaya pakan ternak selama dalam masa pemeliharaan pemerintah gampong;
(2) Jumlah biaya pakan ternak selama masa pemeliharaan oleh pemerintah gampong adalah sebagai berikut:
a. binatang ternak kambing atau biri-biri sebesar Rp 10.000,- setiap ekor untuk setiap harinya;
b. binatang ternak kerbau atau lembu sebesar Rp 50.000,- setiap ekor untuk setiap harinya;


BAB VII
KETENTUAN SANKSI
Pasal 8

(1). Pemilik ternak yang melepaskan binatang ternaknya dalam kawasan gampong akan dikenakan sanksi berupa denda sesuai dengan jenis ternak dengan jumlah denda sebagai berikut:
a. binatang ternak kambing atau biri-biri akan dikenakan denda sebesar Rp 50.000,- setiap ekornya;
b. binatang ternak lembu akan dikenakan denda sebesar Rp 200.000,- setiap ekornya
c. binatang ternak kerbau akan dikenakan denda sebesar Rp 300.000,- setiap ekornya

(2) Semua denda yang diperoleh dari hasil penangkapan binatang ternak tersebut menjadi kas gampong yang pengelolaannya akan diatur lebih lanjut;
(3) Selain akan dikenakan denda, pemilik ternak juga wajib membayar ganti rugi kepada pemilik tanaman sebagai pihak yang dirugikan;
(4) Jumlah ganti rugi kepada pemilik tanaman akan disepakati bersama oleh pemerintah gampong, pemilik tanaman dan pemilik ternak, sesuai dengan hitungan jumlah kerugian yang dialami oleh pemilik tanaman ditambah dengan sepertiga dari besar kerugian tersebut;

BAB VIII
PELELANGAN
Pasal 9

(1) Pemilik ternak yang berasal dari warga gampong wajib menebus atau membayar denda dan semua biaya yang telah ditentukan paling lambat 3 hari setelah hari penagkapan;
(2) Pemilik ternak yang bukan berasal dari warga gampong wajib menebus atau membayar denda dan semua biaya yang telah ditentukan paling lambat 7 hari setelah hari penagkapan;
(3) Bila jangka waktu yang telah ditentukan pada ayat (1) dan (2) di atas telah dilampaui, maka binatang ternak yang telah ditangkap tersebut akan dilelang oleh pemerintah gampong ;
(4) Hasil lelang terhadap binatang ternak dimaksud sebesar 50% akan menjadi kas gampong dan selebihnya akan dikembalikan kepada pemilik ternak;


BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam reusam gampong ini akan diatur lebih lanjut dalam keputusan keuchik gampong;
(2) Reusam gampong ini berlaku setelah mendapat pengesahan oleh bupati Aceh Besar atau paling lambat 45 hari setelah disampaikan dan diterima oleh Bupati Aceh Besar.



Disahkan di : Gampong Lamreh
Pada tanggal : 2009

Tuha Peut Gampong Lamreh
H. K. Hanafiah (Ketua)


Keuchik Gampong Lamreh
Drs. Marzuki Daud

Jadwal Shalat