Indonesia Tuan Rumah GEOSS Asia-Pasifik Perubahan Iklim
LAPAN (ANTARA/ist)
Denpasar (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi tuan rumah Simposium ke-4 Group on Earth Observation System of Systems (GEOSS) Asia-Pasifik dengan agenda utama perubahan iklim global.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Ratih Dewanti di Denpasar, Jumat, menyatakan, topik utama simposium itu adalah perubahan iklim yang telah menjadi masalah global.

Menurut dia, pertemuan 26 negara Asia-Pasifik pada 10-12 Maret 2010 di Bali, ini akan memperkuat jejaring internasional antar negara-negara anggota.

Jaringan tersebut akan membentuk sinergi nasional, regional, dan internasional dalam membangun jejaring observasi bumi untuk kesejahteraan masyarakat.

Ada empat topik utama yang menjadi fokus dalam simposium ini.

"Topik tersebut adalah kapasitas pemantauan dan variabilitas iklim Asia-Pasifik, manajemen sumber daya air dan hidrometeorologi terkait bencana alam, pemantauan karbon hutan, dan jaringan observasi keragaman hayati Asia-Pasifik," katanya.

Hasil pertemuan di Bali nanti itu akan menjadi rekomendasi untuk Group on Earth Observation System (GEO) Ministerial Summit di Beijing, Cina, pada November mendatang.

Pertemuan GEO merupakan kolaborasi internasional untuk menggali potensi pengamatan bumi guna mengatasi masalah lingkungan di dunia. Anggota GEO adalah organisasi internasional dan pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan pengamatan bumi.

Ada sembilan area yang menjadi wilayah pembahasan GEO, yaitu bencana alam, kesehatan, energi, iklim, air, cuaca, ekosistem, pertanian, dan keragaman hayati.

Menurut Dewanti, iklim erat kaitannya dengan kehidupan manusia dan dapat berdampak besar terhadap berbagai sektor kesejahteraan manusia.

Untuk itulah negara-negara dunia melakukan berbagai upaya sebagai langkah adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Adapun GEOSS merupakan infrastruktur yang memungkinkan pengambil keputusan untuk merespon masalah-masalah lingkungan secara lebih efektif. Selain itu, GEOSS juga berfungsi sebagai wadah negara di Asia-Pasifik untuk bertukar informasi dan pemahaman dalam menangani perubahan iklim.
(ANT/B010)