Pejuang Aceh Tempo Doeloe |
Republika - Jumat, 28 Januari
REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Apa kaitan antara
Aceh dan Afghanistan?
Selain penduduk kedua daerah sama-sama mayoritas beragama Muslim. Ternyata satu
kaitan itu adalah Belanda. Bagaimana bisa?
Belanda termasuk bagian dari pasukan sekutu yang dikirim ke Afghanistan,
bersama dengan Amerika Serikat. Menurut Kementerian Pertahanan Belanda, sebelum
para prajurit Belanda berangkat, mereka dibekali khusus pengetahuan tentang
Perang Aceh dan bagaimana Belanda berjibaku mencoba menjajah Aceh.
Perang Aceh yang berlangsung
antara tahun 1873 sampai 1904. Menurut Paulus Bijl, seperti dikutip dari Radio
Nederland Worldwide, ada beberapa alasan mengapa hal itu dilakukan. Salah
satunya adalah gagasan kontraperlawanan rakyat. Ini merujuk pada Perang Aceh
yang ketika itu seluruh rakyatnya bersatu melawan Belanda.
"Ada seorang perwira tinggi
Belanda yang bicara tentang Pendekatan Belanda, Dutch Approach. Menurutnya kita
ke Uruzgan, Afghanistan, bukan untuk memerangi Taliban, tapi untuk membuat
mereka tidak diperlukan lagi," kata Bijl.
Menurut dia, gagasan seperti ini
sudah ada sejak Indonesia menjadi jajahan Belanda. Penguasa kolonial
memanfaatkan penguasa lokal. Mereka dituduh memperlakukan penduduk setempat
dengan buruk. Sehingga kolonialis Eropa harus turun tangan.
Gagasannya adalah Eropa punya
cara yang lebih baik. Rakyat setempat tidak tahu dan tidak paham. Kalau
pemimpin setempat itu bisa diusir, maka rakyat akan sadar bahwa hidup di bawah
naungan bendera Eropa akan lebih 'nyaman'.
Menurut Bijl, salah satu
kesalahan fundamental Belanda di Indonesia adalah bahwa warga Hindia Belanda
waktu itu tidak pernah diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka. Dengan
kata lain, mereka tidak pernah menjadi warga negara.
Sehingga kalau akhirnya warga Afghanistan
berhasil diyakinkan soal demokrasi dan demokrasi itu benar-benar dipraktekkan,
Belanda mengklaim misi militer ke Afghanistan berhasil. "Karena
jelas kita tidak bisa memaksakan sesuatu dari luar. Itu tidak pernah jalan di Hindia Belanda dan juga
tidak akan jalan di Afghanistan," katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar