R a n u b si G a p u e
Assalamu'alaikumwarahmatullah...
Jaroe duablah ateuh jeumala,
Saleum ulon brie keu syedara meutuwah,
Neubrie ya Allah mandum sijahtra...
Amiin Ya Rabbal A'lamiin...
Dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua Pengunjung blog baleeMUKIM. Meski dalam format dan tata saji yang amat sederhana, kami memberanikan diri untuk mendedikasikan blog ini untuk mengawal, mempertahankan dan mengembangkan keberadaan komunitas dan Lembaga Pemerintahan Mukim di Aceh pada umumnya, atau Mukim Siem - Darussalam khususnya.
Kami mengundang pengunjung sekalian agar berkenan berpartisipasi mewujudkan Visi dan Missi dari blog baleeMUKIM ini. Sumbangan pikiran, pendapat, komentar, kritik, saran, dan apapun yang sifatnya konstruktif, merupakan cemeti yang seharusnya mendorong kita untuk lebih maju.
Pengunjung sekalian...sekecil apupun keterlibatan anda dalam upaya pencapaian tujuan mengawal, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi komunitas Mukim di Aceh, menurut kami mesti diapresiasikan sebagai perjuangan menuju kehidupan lebih terhormat dan bermartabat di atas landasan budaya kita sendiri.
Ayo..., lakukan ...!!! Bersama Kita Bisa...!!!
"Rhoek ngen bara bak ureung Nanggroe, Pasoe bajoe bak ureung tuha, Tameh teungoh bak ulee balang, peutrang puteeh itam bak ulama."
Pengunjung sekalian..., mari wujudkan cita-cita besar ini, mulailah dengan sebuah langkah kecil. ingat...!!! Perjalanan ribuan kilometer selalu diawali dengan sebuah langkah kecil...lakukan sekarang...!
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
teurimong gaseh.
admin.
Kenangan Meuseujid Tuha
Kenangan Meuseujid Tuha
tlah lelah engkau mengayuh zaman
jadi saksi episode pergulatan dan perjuangan anak bangsa
kala mereka berbaiat setia
tuk mengusir kaphe-kaphe belanda dari nanggroe tercinta
tlah tercatat kesaksianmu
ketika kolenel J.J.P Weijerman terkapar bersimbah darah
mengerang nyawa di depan matamu pada tanggal 20 Oktober 1883
dan ketika serdadu-serdadu Jendral buta siblah van der Heijden
lampiaskan dendam
membumihangusmu hingga rata dengan tanah
menginspirasikan Panglima Tgk Chiek Meunasah Baroe tuk terus berjuang
dan berjuang...
hingga jauh ke Dataran Tinggi Gayo
meski akhirnya terpaksa merobah strategi perjuangan
dari perang bersenjata kepada perjuangan pendidikan dayah
membina aqidah, syariah dan akhlak anak bangsa
agar mereka tak menjadi generasi kaplat dan sangkilat...
Meuseujid Tuha...
beliau pula yang membangunkanmu dari lelap kuburmu
meski dalam dandanan bersahaja
kau taburkan kedamaiaan dan kesejukan...
ketika tambo kembali ditabuhkan
azan dan iqamah kembali dikumandangkan
Meuseujid Tuha...
maafkan generasi kami
tak dapat menghargaimu
menyingkirkanmu dalam renta
tanpa asuhan cinta...
karna alasan sederhana "demi tuntutan zaman"
Mukim Siem, 5 Desember 2009
(by; Asnawi, SH (Imeum Mukim Siem)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
ureung saba luwah lampoh peng sireubee tinggai sireutoh Hadih Maja atau Nariet Maja adalah ungkapan bijak warisan indatu tentan...
-
Menurut UU Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Aceh, Pemerintah Gampong adalah strata pemerintahan terendah di bawah Mukim. Secara nasi...
-
Berikut saya sajikan kepada pengunjung blogspot BaleeMukim, Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2008 tentang Lembaga Adat, selamat melumatkannya, semo...
-
QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KEHIDUPAN ADAT DAN ADAT ISTIADAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUA...
-
Pejuang Aceh Tempo Doeloe Republika - Jumat, 28 Januari REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Apa kaitan antara Aceh dan Afghanistan? Selai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar