Souvenir Haji Made in China
DAN NASIB MUSLIM UYGHUR
oleh: Asnawi Zainun
Imeum Mukim Siem
Jika kita mengunjungi saudara saudara kita yang baru pulang ibadah haji atau umrah sudah menjadi kelaziman kita akan diberikan hadiah oleh-oleh menurut kadar layaknya, dari hadiah boh meusabah hingga selembar kain sajadah. Dan tentunya kita akan menerima hadiah itu dengan suka cita, riang gembira, seakan mendapat secuil berkah dari tanah tanah suci Makkah.
Tapi pernahkah kita mengecek label label kecil dibalik produk souvenir yang dihadiahkan kepada kita itu. Ternyata sebagian besar produk produk souvenir yang dibeli oleh jama'ah haji atau umrah di pasar pasar kota Makkah adalah Made in China, bukan buatan negara negara Arab. Mengapa, pertama dalam kaitannya dengan produk produk industri, negara negara Arab termasuk Saudi sendiri sangat menggantungkan diri pada produk barang barang impor. Kedua, karena harga produk produk kerajinan atau industri negeri China relatif murah dan mudah didapatkan. Dan yang paling penting, mereka ini sangat lihai memanfaatkan peluang pasar dalam memasarkan produk2 industri mereka.
Nah, dari satu sisi, dari kacamata politik dagang, negara china ini melihat masyarakat muslim dunia yang jumlahnya mencapai 1,7 milyar sebagai pasar potensial, yang wajib mereka manfaatkan semaksimal mungkin. Namun secara politik ideologis, sesungguhnya mereka sangat membenci masyarakat muslim. Hal ini jelas tercermin dari bagaimana komunis China ini melakukan penindasan keji terhadap masyarakat MUSLIM UYGHUR.
Paling kurang ada 8⃣ bentuk penindasan keji yang dilakukan negara Komunis China terhadap Muslim Uyghur sbb:
1. Melarangan orang tua memberikan nama nama bayi Muslim dengan nama nama Islami dengan ancaman tidak akan mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan ;
2. Melarang orang tua muslim menyelenggarakan upacara kegiatan agama untuk anak anak mereka;
3. Melarang anak anak muslim terlibat dalam kegiatan agama;
4. Memerintahkan seluruh muslim untuk menyerahkan seluruh barang barang yang bernuansa agama seperti sajadah, Mushaf Al-Qur’an, termasuk simbol simbol seperti bulan dan bintang ;
5. Menyita mushaf al Qur'an dengan alasan mengandung konten radikal;
6. Melarang laki laki muslim memanjangkan jenggot ;
7. Memaksa muslim untuk memakan babi dan minum alkohol di kamp-kamp re-edukasi ideologi komunis;
8. Memaksa muslim Uyghur untuk meninggalkan agamanya dan memaksa menyanyikan lagu lagu yang memiliki konten doctrine komunisme.
Demikian diantara bentuk bentuk penindasan terhadap masyarakat muslim Uyghur yang dilakukan oleh komunis China. Karena yang menjadi korban adalah masyarakat muslim, maka mayoritas negara negara dunia diam membisu menyaksikan penindasan yang melukai nilai nilai kemanusiaan universal, termasuk Indonesia di bawah Rezim saat ini.
#SaveMuslimUyghur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar