RAPAT KERJA MAA ACEH BESAR
Rabu, 22 Juli 2009 tokoh-tokoh adat Aceh yang bergabung dalam Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Besar mengadakan Duek Pakat untuk menyusun rencana Kerja Tahun 2010. Kegiatan yang mengambil thema Mari memperkuat Adat Istiadat Aceh guna mendukung Pelaksanaan Syariat Islam secara Kaffah ini, dibuka oleh Kadis Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Aceh Besar Drs. Rusli M Ali, MM, mewakili Bupati Aceh Besar. Dalam arahannya Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Besar, mengharapkan agar MAA Aceh Besar agar senantiasa berada dibarisan terdepan dalam upaya membina dan melestarikan Adat dan Adat Istiadat Aceh di tengah-tengah masyarakat sekarang ini. Pelestarian adat istadat pada dasarnya memiliki mamfaat multi dimensi terhadap kehidupan Masyarakat Aceh, diantaranya Adat dapat menjadi objek wisata, sehingga dapat mengundang dan memikat wisatawan asing yang datang ke Aceh. Perkembangan sektor pariwisata ini dapat mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah sehingga dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Ketua MAA Provinsi Aceh H Badruzzaman, SH,MH juga diwarnai dengan kegiatan dialog menyangkut berbagai masalah seputar perkembangan Adat Aceh dewasa ini. Kegitan dialog ini mendapat sambutan yang sangat antusias dari peserta Raker yang ditandai dengan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan dan bahkan terlibat aktif dalam diskusi-diskusi tersebut. Pada intinya Ketua MAA Aceh mengharapkan kepada MAA Aceh Besar agar lebih pro Aktif dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya dalam pembinaan Adat di Aceh Besar. Sudah saatnya kita meninggalkan budaya IMPREH (Plesetan dari kata INPRES yang populer pada masa ORBA, IMPREH, bahasa Aceh yang dibangun dari dua kata yakni iem berarti Diam dan preh berarti menunggu). Maksudnya keinginan untuk membangun Adat/adat istiadat harus berasal dari bawah (buttom up) bukan menunggu petunjuk dari atas (Top Down).
Setelah rehat siang, kegiatan dilanjutkan dengan Pembahasan Rencana Kerja MAA Aceh Besar tahun 2009. Dalam kesempatan tersebut berhasil mengagendakan berbagai Program Kerja/kegiatan MAA Aceh Besar, beberapa diantaranya yang terpenting adalah Pelatihan Peradilan Adat, Penelitian dan Penulisan Buku Adat/Adat Istiadat tentang Prosesi budaya/adat dalam siklus kehidupan Manusia sejak dari lahir sampai meninggal dunia, memilih dan mebina Desa Adat Kabupaten Aceh Besar, menyusun Buku Saku “Prosesi Peusijuek”, Pelatihan Adat untuk Pemuda Aceh Besar, dan lain-lain.
Pada kesempatan tersebut Ketua MAA Aceh Besar juga berhasil membentuk team MAA Aceh Besar yang akan melakukan dengar pendapat dengan Panitia Legislasi DPRK Aceh Besar untuk membahas Rancangan Qanun Kabupaten Aceh Besar tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Besar di Peutuwah Toe Cafe Ulee kareng Aceh Besar pukul 20.30 WIB.
Kegiatan yang berlangsung di halaman belakang gedung Dekranas Aceh Besar Lambaro Ingin Jaya itu berlangsung dalam suasana akrab dan santai namun diikuti dengann sepenuh hati oleh peserta yang berasal dari unsur pengurus MAA Aceh Besar dan Pengurus MAA Kecamatan se-kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini akhirnya ditutup oleh ketua MAA Aceh Besar, dan diakhiri dengan foto-foto bersama. Kruee Seumangat, selamat bekerja MAA Aceh Besar, semoga di tahun 2010 kiprahnya...makiiiiin terasa! Semoga, Insya Allah...Amiin (AS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar