CUT
TARI,
BERI
KAMI VIDEO PEURUNO
BUKAN
VIDEO PORNO
“Iya (mereka) di video itu, tapi kan nanti mau dikroscek lagi sama fisiknya
dan itu yang tahu adalah penyidik” kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes
Polri, Kombes Polisi Marwoto kepada media.
Pernyataan ini seakan menjawab
teka-teki siapa pelakon video porno yang selama ini sering ditulis di media
masa sebagai mirip Ariel, Luna Maya dan
Cut Tari.
Video yang berdurasi 8,45 menit itu, ditayangkan berulang kali
secara vulgar oleh berita-berita infotaiment berbagai televisi swasta, telah
membawa dampak yang sangat besar terhadap kerusakan moral remaja di negeri ini.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
kasus perkosaan terhadap anak-anak dibawah umur yang dilakukan oleh para remaja
di tanah air. Umumnya pelaku pemerkosaan
itu mengaku terangsang karena menonton video porno mirip Ariel, Luna dan Cut
Tari tersebut.
Keterlibatan Cut Tari yang notabene adalah keturunan bangsawan
Aceh, merupakan sebuah pukulan yang sangat berat, bagi sebagian besar orang Aceh.
Cut Tari benar-benar berhasil
mempermalukan Aceh yang dikenal sedang gencar-gencarnya berusaha menerapkan
syariat Islam.
Kejadian memalukan itu telah terjadi, sebagai orang Aceh, barang
kali kita hanya bisa menyesali. Sebagai sosok yang terlahir sebagai keturunan bangsawan Aceh, seharusnya Cut Tari membuat Video Peuruno
(bahasa Aceh; mendidik) bukan video porno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar